MPASI bukanlah sebuah awal anak mengenal makanan

Perjalanan makan anak sudah dimulai sejak anak berada dalam kandungan. Awal perjalanan makan ini juga berpengaruh pada pengenalan anak pada beragam jenis makanan, dan mempegaruhi proses makan anak setelah ia lahir. Sistem pengecapan sudah berkembang pada trimester pertama kehamilan. Papil lidah yang merupakan organ sensori pengecapan sudah terbentuk pada minggu ke 10 kehamilan. Respon terhadap rasa mulai tampak pada usia kehamilan 16 minggu.

Sistem penciuman berkembang mulai usia kehamilan 8 minggu. Sensasi penciuman sudah bisa dirasakan oleh janin pada kehamilan 28-29 minggu, dan paling cepat pada 24 minggu. Sensasi yang diteima oleh janin dapat berasal dari apa yang Ibu makan/minum dan apa yang Ibu bau (penciuman), yang ikut berada pada cairan ketuban.

 

Pada saat anak diberi ASI, sensasi rasa dari makanan yang Ibu makan juga ikut mempengaruhi rasa ASI. Proses ini memberi pengenalan anak terhadap rasa, yang dapat mempengaruhi penerimaan anak terhadap makanannya di kemudian hari.

Ketika mulai pemberian MPASI, anak memasuki tahapan perjalanan yang berbeda. Tidak hanya mengenal rasa dan aroma, namun juga bentuk, warna, tekstur, dan juga bunyi makanan ketika dikunyah. Pemberian MPASI bukan hanya untuk memberikan asupan nutrisi, tapi juga merupakan tahap mengenal makan, makanan, dan diri anak.

Mari dampingi anak sejak awal perjalanan makannya. Makan bukan hanya tentang berat badan, tapi juga bagian penting sebuah perjalanan hidup dan proses belajar.

Related Articles

Bolehkah Memberikan Makanan Yang Sama Terus Menerus Asalkan Anak Mau Makan?

Kebiasaan makan dan selera makan anak-anak memang tidak dapat diprediksi. Terkadang mereka suka dan tidak suka makanan tertentu atau bahkan mereka sering makan makanan yang sama berulang-kali. Hal tersebut mungkin akan menimbulkan segelintir pertanyaan bagi orang tua terkait pemberian makanan yang sama berulang kali asal anak mau makan. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang perlu ditelaah lebih lanjut.

Double Protein, Harus Nggak Sih Sebetulnya?

Belakangan ini banyak digaungkan terkait trend double protein pada MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) di kalangan para orang tua, utamanya di media sosial. Rasa takut yang berlebihan atau yang biasa disebut FOMO (Fear of Missing Out) sering kali membuat fokus bergeser dari menentukan kebutuhan gizi yang seimbang menjadi sekadar mengejar trend saja. Jadi, perlukah memberikan double protein saat MPASI?

Responses