Mencegah ‘Perang’ Antara Orang Tua dan Anak Saat Makan Bersama

Saat orang tua melakukan kewajiban mereka dalam memberikan makanan kepada anak, percayalah, anak akan melakukan kewajiban mereka saat makan.

Kok setiap makan anak saya selalu cari gara-gara ya? Kenapa ya, anak saya tidak bisa duduk anteng saja saat makan? Duh, gimana sih caranya supaya anak saya bisa menghabiskan makanannya?

Moms & Dads, apakah pernah mendengar pertanyan-pertanyaan serupa yang di atas? Atau mungkin juga pernah mengalaminya sendiri? Orang tua pasti ingin anaknya makan dengan baik. Ketika anak menolak makan, orang tua akan mengupayakan berbagai cara supaya si anak mau makan.

Bujuk rayu, ajak anak nyanyi, atau iming-iming hadiah tidak jarang dilakukan agar anak mau makan. Bahkan saat semuanya tidak mempan, tidak jarang orang tua jadi emosi lalu menyuruh anak makan sambil marah atau bicara dengan nada tinggi.

Membujuk secara berlebihan maupun memaksa anak untuk makan biasanya tidak akan membuahkan hasil positif dalam jangka panjang. Makan bersama yang seharusnya menjadi waktu bonding, malah menjadi ajang ‘perang’ atau power struggle antara orang tua dan anak.

Ketika terjadi power struggle, kemungkinan besar tidak ada yang menang. Bisa jadi, anak semakin gigih tidak mau makan, bahkan tantrum, lalu orang tua semakin stres. Terus, harus bagaimana ya?

Ellyn Satter, dalam karyanya yang berjudul “Division of Responsibility” (DOR) mengajarkan pembagian kewajiban dalam keluarga, baik orang tua atau anak, yang berkaitan dengan waktu makan. Penelitian di Brazil pada tahun 2023 mendapatkan bahwa penggunaan metode DOR berhubungan dengan makan anak yang lebih baik (competent eaters).

Jadi, apa saja sih yang dijelaskan dalam metode DOR ini? Yuk, kita baca satu persatu.

Peran Anak Saat Makan

DOR mengajarkan bahwa peran anak saat makan adalah ‘how much’ dan ‘whether’.

  • how much

Anak diberikan kepercayaan untuk makan sesuai kebutuhan mereka.

  • whether

Anak memiliki kebebasan untuk makan atau tidak memakan makanan yang disediakan. Anak juga diberi waktu belajar untuk makan makanan yang sama dengan orang tua mereka. Saat anak belum mau atau belum bisa makan sesuatu, orang tua perlu menerima dan menghargai, sambil terus mengajarkan pelan-pelan.

Peran Orang Tua dalam Pemberian Makan

Menurut DOR, peran orang tua dalam pemberian makan adalah ‘what’, ‘when’, dan ‘where’. Mari, kira bahas satu-persatu di bawah.

  • What

Orang tua bertanggung jawab dalam memilih makanan apa yang hendak disediakan untuk anak.

  • when

Orang tua bertugas menentukan waktu pemberian makan dan snack untuk anak. Biasakan memberikan makanan dengan jadwal yang teratur, dan tidak memberikan anak makanan atau minuman apapun (kecuali air putih) di luar waktu makan dan snack.

  • where

Orang tua menentukan di mana anak akan makan sesuai dengan kebiasaan keluarga. Sebagai contoh, makan dengan duduk di high chair atau duduk lesehan bersama-sama.

Orang tua juga berperan dalam menghadirkan suasana makan yang menyenangkan, tanpa paksaan atau ancaman terhadap anak. Orang tua dapat menjadi role model selama waktu makan, misalnya dengan rutin mengonsumsi berbagai sayur dan buah, sehingga anak dapat mencontoh perilaku orang tuanya.

Saat anak masih menolak makanan, orang tua perlu belajar bersikap netral dan tidak langsung memberi label bahwa anak tidak menyukai makanan tersebut. Tawarkan kembali makanan di kesempatan berikutnya, tanpa memaksa.

Hindari juga menyajikan makanan yang sama terus-menerus, karena orang tua beranggapan anak hanya mau makan makanan tersebut.

Moms & Dads, menghargai respons anak dan memberikan kepercayaan bagi anak dalam waktu makan akan membangun kepercayaan diri anak untuk makan. Anak dapat merasakan pengalaman positif setiap waktu makan bersama keluarga, sehingga anak mampu makan dengan baik dan menikmati makanannya.

Sumber:

  1. Ellyn Satter Institute. (2015). Ellyn Satter’s Division of Responsibility in Feeding.
  2. Ellyn Satter Institute. (2022). Raise a healthy child who is a joy to feed: Follow the Satter Division of Responsibility in Feeding
  3. Thrive. (2021). The Division of Responsibility in Feeding https://thrive.psu.edu/blog/the-division-of-responsibility/
  4. Dusi R, Botelho RBA, Nakano EY, Queiroz FLN, Zandonadi RP. Division of Responsibility in Child Feeding and Eating Competence among Brazilian Caregivers. Nutrients. 2023

Tinggalkan Komentar

Keranjang Belanja
Scroll to Top