Bolehkah Memberikan Makanan Yang Sama Terus Menerus Asalkan Anak Mau Makan?

Sumber: canva.com

Penulis: Methania Nanda Augustine, S. Gz.

Kebiasaan makan dan selera makan anak-anak memang tidak dapat diprediksi. Terkadang mereka suka dan tidak suka makanan tertentu atau bahkan mereka sering makan makanan yang sama berulang-kali. Hal tersebut mungkin akan menimbulkan segelintir pertanyaan bagi orang tua terkait pemberian makanan yang sama berulang kali asal anak mau makan. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang perlu ditelaah lebih lanjut.

Apakah yang dimaksud dengan memberikan makanan yang sama terus menerus adalah hanya memberikan satu jenis atau satu kelompok makanan yang dikonsumsi setiap hari? Misalnya, hanya memberikan lauk ayam kepada anak karena anak hanya mau makan ayam saja. Jika iya, hal tersebut tidak disarankan ya, Moms.

Memberikan makanan yang sama terus-menerus akan mengarahkan anak pada kondisi kekurangan gizi dan meningkatkan risiko kesehatan. Karena tidak ada satu jenis makanan yang mengandung seluruh zat gizi yang diperlukan tubuh untuk mendapatkan kesehatan yang optimal, baik zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) maupun zat gizi mikro (vitamin dan mineral)(1).

Selain itu, jika anak Moms diberikan jenis makanan yang monoton dapat menyebabkan beberapa dampak psikologis, seperti anak tidak akan mendapatkan kesempatan untuk mengenal beberapa jenis makanan yang lain, sehingga apabila akan diperkenalkan jenis makanan yang baru, anak tersebut cenderung untuk menolaknya, jika hal tersebut terjadi secara terus menerus dapat menimbulkan perilaku picky eater atau pilih-pilih makanan pada anak. Ketika anak sudah menjadi picky eater, hal tersebut akan memberikan peningkatkan negatif yang lebih besar terhadap pertumbuhan dan kekurangan berat badan pada anak(2).

Jika anak Moms mulai menyukai salah satu jenis makanan saja, coba mulai untuk memberikan jenis makanan baru pada anak, sehingga sumber asupan anak akan beragam.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cara yang paling efektif untuk membuat anak-anak mau makan makanan yang beragam adalah dengan cara mencoba makanan baru beberapa kali. Anak-anak perlu mencoba makanan yang baru sekitar 10 sampai 15 kali sebelum mengetahui apakah mereka menyukainya atau tidak. Penelitian yang lain juga menyebutkan bahwa anak yang diberikan makanan baru selama minimal 8 kali dapat meningkatkan penerimaan terhadap makanan tersebut(3).

Berikut beberapa tips agar anak Moms mau menerima makanan yang baru(4):

  1. Mengolah jenis makanan baru dengan rasa yang sudah dikenal, hal tersebut dapat mendorong anak untuk mencoba makanan baru bahkan dapat memungkinkan anak untuk menerimanya. Contohnya anak suka dengan soto, Moms bisa mengolah beragam jenis protein dengan bumbu soto untuk memperkenalkan pada anak.
  2. Berikan makanan baru dalam porsi kecil, mungkin hanya satu gigitan saja sudah cukup untuk membuat anak mau makanan baru, selain itu, memberikan porsi kecil juga dapat membatasi makanan agar tidak terbuang sia-sia.
  3. Melibatkan anak dalam proses persiapan makanan, hal ini mungkin dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengenali dan menjelajahi makanan baru.

Dan hal penting lainnya, jangan sampai Moms memaksa anak untuk memakan makanan tertentu ya, karena jika dalam kondisi terpaksa atau tertekan, anak cenderung mulai untuk tidak suka bahkan akan membenci makanan tersebut. Ciptakan suasana yang menyenangkan dan nyaman untuk anak ketika makan karena hal itu akan mendukung anak untuk mulai menjelajahi jenis makanan yang baru.

Jika Moms ingin mengetahui lebih jauh tentang asupan gizi yang optimal untuk anak dan bagaimana memberikan solusi untuk anak Picky Eater, Moms bisa mengikuti eCourse Makan Dong Nak dari Nutri & Beyond. Founder Nutri & Beyond, dr. Sylvia Irawati, M.Gizi, Dip.IBLM, Dip.CIDESCO telah membuat materi yang lengkap dan ringkas dalam eCourse ini untuk menghadapi tantangan GTM (Gerakan Tutup Mulut) atau picky eater pada Si Kecil. Dengan panduan ini, Moms bisa mendapatkan solusi praktis untuk mendukung si kecil makan dengan lebih baik.

Daftar Pustaka:

1. Maneschy I, Jimeno-Martínez A, Miguel-Berges ML, Rupérez AI, Ortega-Ramiréz AD, Masip G, dkk. Eating Behaviours and Dietary Intake in Children and Adolescents: A Systematic Review. Curr Nutr Rep [Internet]. 26 Mei 2024 [dikutip 17 Oktober 2024];13(3):363–76. Tersedia pada: https://link.springer.com/article/10.1007/s13668-024-00544-w

2. Taylor CM, Emmett PM. Picky eating in children: causes and consequences. Proceedings of the Nutrition Society [Internet]. 5 Mei 2019 [dikutip 18 Oktober 2024];78(02):161–9. Tersedia pada: https://www.cambridge.org/core/journals/proceedings-of-the-nutrition-society/article/picky-eating-in-children-causes-and-consequences/34921F967B9F37046962CA866DC199C3

3. Spill MK, Johns K, Callahan EH, Shapiro MJ, Wong YP, Benjamin-Neelon SE, dkk. Repeated exposure to food and food acceptability in infants and toddlers: a systematic review. Am J Clin Nutr [Internet]. Maret 2019 [dikutip 18 Oktober 2024];109:978S-989S. Tersedia pada: https://ajcn.nutrition.org/article/S0002-9165(22)03243-9/pdf

4. Healthy Eating Research. How To: Encourage Your Child to Try and Taste New Healthy Food. 2021 [dikutip 18 Oktober 2024];1–2. Tersedia pada: https://healthyeatingresearch.org/wp-content/uploads/2021/10/HER-Healthy-Eating-Guidelines-Tipsheet-Try-and-Taste.pdf

 

 

Related Articles

Perlukah Pemberian Suplemen Vitamin Pada Anak

Salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh para orang tua ketika anak sedang dalam masa pertumbuhan adalah memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi dengan baik agar tumbuh kembang anak optimal, termasuk kebutuhan akan vitamin dan mineral. Meskipun kebutuhan akan vitamin pada anak relatif lebih kecil jika dibandingkan pada orang dewasa, kebutuhan tersebut tetap harus tetap dipenuhi untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan.

Responses